5 Hal Penting di Hari Perayaan ke-70 Tahun Imamat Paus Benediktus XVI

Tanggal 29 Juni 2021, Paus Emeritus Benediktus XVI merayakan 70 tahun imamat. Paus Benediktus XVI atau yang nama aslinya Joseph Aloisius Ratzinger ditahbiskan pada tanggal 29 Juni 1951 di Bavaria bareng kakaknya sendiri, Georg Ratzinger. Keduanya menerima tahbisan imamat dari tangan Michael von Faulhaber, Uskup Agung Munich.

Setelah menerima tahbisan imamat, Ratzinger tenggelam dalam karier akademik, mulai dengan studi-studi lanjut dan kemudian menjadi pengajar dan teolog kenamaan dalam Gereja Katolik. Sejak tahun 1950-an akhir, Ratzinger ditempatkan sebagai salah satu teolog terkemuka. Di tahun 1958 dia dikukuhkan sebagai guru besar bidang teologi, di usianya yang baru 31 tahun.

Setelah berkarier sebagai pengajar teologi di beberapa universitas di Jerman, Ratzinger diangkat sebagai Uskup Agung Munich dan Freising dan diangkat sebagai Kardinal oleh Paus Paulus VI di tahun 1977. Pengangkatan ini dianggap sebagian orang sebagai aneh karena Ratzinger dianggap memiliki pengalaman pastoral yang sangat minim pada waktu itu.

Di tahun 1981, Ratzinger diangkat sebagai Prefek dari Kongregasi bagi Ajaran Iman, salah satu departemen yang paling penting dalam Kuria Roma. Sejak tahun 2002 sampai terpilih sebagai Paus pada tahun 2005, Ratzinger adalah Kepala Dewan Kardinal di Vatican.

Dalam perayaan 70 tahun imamat tanggal 29 Juni 2021 ini, Uskup Georg Ganswein, sekretarisnya Benediktus XVI dan timnya telah menyiapkan sebuah kejutan perayaan.

Empat dari lima hal berikut dikatakan Mgr. Ganswein kepada para wartawan menjelang perayaan imamat ke-70 Benediktus XVI. Sementara 1 hal lagi berhubungan dengan penyelenggaraan pameran foto dan lukisan.

1. Tentang hari di mana Ratzinger ditahbiskan di tahun 1951, Mgr. Ganswein mengatakan, “Dia [Joseph Ratzinger] masih mengingat dan mengenang betapa upacara tahbisan di hari itu berlangsung sangat panjang. Dia juga masih mengingat dengan baik bagaimana Kardinal Faulhaber denan cara yang sangat bermartabat bersedia menahbiskan dirinya. Kardinal Faulhaber yang lebih tua dan sangat bergengsi mau menahbiskan dirinya. Joseph Ratzinger juga mengingat betapa Kardinal Faulhaber memiliki kesan yang sangat positif padanya. Ziarah hidupnya sebagai seorang imam diawali dengan tahbisan suci di tanggal 29 Juni 1951 itu.”

2. Bagi Joseph Ratzinger, perayaan misa adalah bagian terpenting dalam hidupnya sebagai imam. Dan sekarang, Benediktus XVI tidak bisa berdiri atau berjalan. Dia hanya bisa duduk di kursi roda. Tentang hal ini, Mgr. Ganswein mengatakan, “Sayangnya, dia [Joseph Ratzinger] tidak bisa tahan berdiri selama setengah jam itu. Dia merayakan Misa dengan cara duduk di kursi roda di sebelah altar, sementara saya bertindak sebagai selebran utama. Sejak ditahbiskan sebagai imam 70 tahun yang lalu, Joseph Ratzinger tidak pernah absen merayakan misa.”

3. Menyambut perayaan imamat 70 tahun, mereka yang tinggal bersama Benediktus XVI di Biara Mater Ecclesiae di Vatican telah mempersiapkan kejutan acara. Kata Mgr. Ganswein, “Benedict XVI masih belum tahu akan ada acara untuk dia. Tapi kami sudah menyiapkan kejutan untuknya. Bagi Benediktus XVI, kejutan selalu berkaitan dengan liturgi. Untuk itu, kami telah mengundang sekelompok mantan anggota paduan suara dari Regensburg. Para anggota paduan suara ini dulunya pernah belajar menyanyi bersama kakak kandung dari Benediktus XVI sendiri yang juga seorang imam dan konduktor koor kawakan. Sekarang para anggota paduan suara itu berusia antara 40 dan 60 tahun. Beberapa dari mereka akan bernyanyi di kapel selama misa perayaan 70 tahun imamat Benediktus XVI.”

4. Tentang keadaan paling akhir dari Benediktus XVI, kata Mgr. Ganswein, “Paus Emeritus kini berusia 94 tahun dan secara fisik sangat lemah. Keadaannya sudah sangat rapuh. Tapi syukur kepada Tuhan, pikirannya berfungsi dengan sangat baik, tidak ada masalah. Suaranya juga sudah sangat lemah. Dia mengalami kesulitan dalam berbicara. Meskipun demikian, dia selalu bersemangat. Dia selalu mengatakan, ‘Saya mengawali hariku bersama Tuhan dan mengakhiri hari juga bersama Tuhan. Kita akan lihat sampai berapa lama keadaan ini akan bertahan.’”

5. Penyelenggaraan pameran karya-karya seni dan lukisan. Salah satu kegiatan dalam memeriahkan perayaan 70 tahun imamat Benediktus XVI adalah penyelenggaraan pameran foto dan lukisan Benediktus XVI di pameran bernama “Pameran Roma”. Foto-foto dan lukisan-lukisan Benediktus XVI akan ditata secara seni oleh Albano Poli, seorang seniman liturgi dalam pameran berjudul Cooperatores Veritas. Ungkapan Cooperatores Veritas sebenarnya adalah motto episkopalnya Joseph Ratzinger sendiri. Foto-foto dan lukisan-lukisan Benediktus XVI akan dipajang di Galleria Arte Poli, di Borgo Vittorio 88 di Roma. Pameran itu sendiri akan berlangsung sampai tanggal 22 Desember 2021 dan dapat disaksikan juga secara virtual.

Selamat merayakan 70 Tahun Imamat kepada Joseph Ratzinger alias Paus Benediktus XVI. Sehat dan bahagia selalu. Tuhan Yesus memberkati!

Adven Bunda Maria Bunda Maria dari Fatima Doa Katolik dosa dosa berat dosa ringan hari minggu gaudete homili Katolik homili paus fransiskus Katekese keberanian kebijaksanaan Kesaksian Keuskupan Agung Jakarta keutamaan keutamaan Katolik keutamaan keadilan keutamaan keberanian keutamaan kebijaksanaan keutamaan moral keutamaan teologis martir masa adven Mgr. I. Suharyo minggu palma nafsu seks nama baptis oscar romero paroki tomang paus fransiskus pekan suci pengendalian diri perayaan ekaristi politik Katolik puasa rabu abu rekoleksi renungan Katolik Salib Santo Oscar Romero tanda salib tujuh dosa mematikan tujuh dosa pokok Vatican

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.